1. Rakka (Bunga yang berguguran) Ia adalah konsep
bela diri atau pertahanan di dalam karate. Ia bermaksud setiap teknik
pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar dengan
menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga
diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pokok, maka semua bunga
dari pokok tersebut akan jatuh berguguran.
2. Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air) Konsep ini
bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, minda (pikiran) perlulah dijaga
dan dilatih agar selalu tenang. Apabila minda tenang, maka mudah untuk
pengamal bela diri untuk mengelak atau menangkis serangan. Minda itu
seumpama air di danau. Bila bulan mengambang, kita akan dapat melihat
bayangan bulan dengan terang di danau yang tenang. Sekiranya dilontar
batu kecil ke danau tersebut, bayangan bulan di danau itu akan kabur.
1.FILOSOFI
KARATE
Karate
sangat dipengaruhi oleh Filosofi
yang harus di pahami dan di
mengerti oleh para Sempai(pelatih/instruktur) maupun
Kohai (siswanya). Agar mereka
mencapai DO (jalan yang
sebenarnya).
Untuk mencapai
DO maka para Karateka harus
senantiasa memiliki :
REI
(sikap saling menghormati)
MEIKYO (berpikir positif),
MUGA (berkosentrasi penuh)
USHIN (melekat pada ajaran),
SHUBAKU (senantiasa berhati
lembut),
TAI NO SEN (senantiasa memiliki inisiatif),
KEIKO (rajin).
Apabila
filosofi dipraktekan maka akan lahir para Karateka yang disiplin,
jujur, percaya diri, sehat dan kuat. Hal ini amat relevan bagi profil
prajurit yang harus tanggap, tangguh dan berani. Bagi para Karateka yang
telah menjiwai latihan Karate secara sungguh-sungguh melalui latihan
yang terus menerus dan teratur akan menemukan MYO (rahasia
yang tersembunyi) berupa lahirnya intuisi, kekuatan fisik dan spiritual
yang terkadang tidak dapat dicerna dengan akal sehat
seperti mampu
memecah benda- benda keras (SHIWARI), SINKANG (melompat tinggi) dan
memiliki kekuatan super sebagaimana yang dialami para leluhur beladiri
Karate.
Benar apa yang diucapkan Gichin Funakoshi bahwa Tuhan
telah menciptakan alam dan tubuh manusia dengan berbagai tujuan. Tetapi
barang siapa yang menggunakan kepalan tangan tanpa tujuan yang mulia
dan perhitungan yang matang maka ia akan kehilangan harga dirinya di
hadapan Tuhan dan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar